Plagiat, Ghost Writer, dan Kerelaan

Saya sepakat bahwa plagiat adalah perbuatan jahat yang sangat menjijikkan.

Saya setuju bahwa plagiator adalah orang hina yang tidak bermoral.

Menurut mendapat saya itu berlaku untuk semua jenis tulisan, baik untuk urusan akademis maupun non akademis.

Seorang plagiator lebih hina dari pencuri. Seorang pencuri selalu berusaha menyembunyikan hasil curiannya, sedangkan plagiator tidak malu memamerkan hasil curiannya. Alih-alih berusaha menyembunyikan hasil curian, dia justru dengan bangga menyebarkan info tentang hasil curiannya ke mana-mana. Bila pencuri biasanya hanya berani menjual barang curian ke tukang tadah, tidak demikian dengan plagiator.

Amit-amit, semoga saya, keluarga, anak cucu saya kelak terhindar dari perbuatan plagiarisme yang menjijikkan tersebut.

Di Indonesia plagiarisme non akademik belum ada sanksinya, kecuali sanksi sosial yang juga tidak menimbulkan efek jera. Apalagi ada tokoh masyarakat yang berpendapat bahwa tulisan non akademik boleh-boleh saja dijiplak, salah satunya adalah seorang tokoh pengajar, dosen, yang juga inflluencer. Konon dia mengeluarkan pernyataan itu karena berusaha menyelamatkan muka junjungannya yang terlanjur memuji-muji seorang plagiator. Saya sangat heran pada sikapnya tersebut. Begitu mudah menjual prinsip. Saya penasaran, apa yang akan dia lakukan bila tulisannya dicuri orang.

Meskipun begitu benci pada tindakan plagiat sehingga merasa jijik, saya tidak akan melakukan tindakan apa-apa bila tulisan saya dijiplak. Saya tidak akan menuntut penjiplaknya untuk minta maaf, apalagi menarik tulisannya dari peredaran. Saya justru merasa bangga bila tulisan saya ada yang menjiplak.

Bila ada yang menjiplak tulisan saya, berarti tulisan saya bagus. Begitu bagusnya sampai dijiplak. Hehehe. Saya bangga toh...

Bila ada orang yang menjiplak tulisan saya, berarti juga tulisan itu akan lebih luas tersebar. Manfaat dari tulisan itu pasti akan dirasakan lebih banyak orang. Pahalanya khan mengalir ke saya toh...

Sebagai seorang ghost writer, saya sudah terbiasa menulis tanpa pengakuan. Saya sekarang bahkan sangat menikmati sensasinya. Saya bahagia bila mendengar banyak orang memuji tulisan saya, dan pujian itu dialamatkan ke orang lain. Saya merasa benar-benar menjalankan ‘memberi dengan tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri’.

Apakah ada tulisan saya yang dijiplak orang, jadi obyek plagiat?

Ternyata banyak. Selain tulisan yang memang saya tulis sebagai ghost writer, ternyata banyak beredar di internet tulisan-tulisan saya yang diakui oleh orang lain.

Salah satunya adalah sebuah artikel berjudul “KISAH PERGI KEDANAU YANG INDAH” dalam blog kisahmotivasihidup.blogspot.com.

Jasa Ghost Writer

Dalam artikel ini pemilik blog tidak menyebutkan nama saya. Isi artikelnya juga hampir 100% tulisan saya. Dia hanya mengganti judulnya, dan menambahkan beberapa kalimat saja.

Artikel ini dia posting pada tanggal 22 November 2012.

Artikel asli milik saya berjudul “[Kripik 43] Rimba dan OrangTua”, yang saya posting pada tanggal 17 Oktober 2012 di Blog Motivasihidupsukses.wordpress.com.

Jasa Penulisan Personal Statement

Silakan bandingkan, antara postingan saya dan postingan dia, 99% sama.

Ternyata tidak hanya satu artikel itu. Banyak lagi lainnya yang 99% menjiplak tulisan saya.

Saya tidak akan menuntut pemilik blog tersebut untuk menghapus tulisan saya dari blognya. Saya juga tidak akan meminta dia untuk menyantumkan nama saya sebagai penulis artikel tersebut. Saya senang bila tulisan-tulisan saya di blognya tersebut dibaca banyak orang. Namun cukup untuk tulisan-tulisan saya saja. Jangan melakukan plagiat untuk tulisan orang lain. Saya rela, tapi penulis lain belum tentu rela. Semoga dia segera bertaubat, tidak lagi melakukan tindakan plagiat, dalam blog tersebut maupun di luarnya.

Previous
Next Post »